Simbol ular khususnya dengan pola dua
ular,pertama kali muncul dalam peradaban Sumeria ( 2350-2150 SM ) Kemudian
simbol ular ini muncul juga pada peradaban Yunani Kuno ( 2000-4000 SM ) dalam
mitologi Yunani patung Asclepius ( Dewa Pengobatan )dengan “ Caduceus”( Lambang
berbentuk tongkat ular ) dan
puterinya Hygeia ( Dewi Kesehatan ) yang sedang memegang ular dan mangkuk,dan kemudian dijadikan simbol oleh dunia Farmasi dan Kesehatan.
puterinya Hygeia ( Dewi Kesehatan ) yang sedang memegang ular dan mangkuk,dan kemudian dijadikan simbol oleh dunia Farmasi dan Kesehatan.
Pada abad ke tujuh belas banyak sekolah
kesehatan dan kedokteran di Barat menggunakan Asclepius dan Hygieia sebagai
symbol dan dekorasi bangunan mereka disana.
Dalam mitologi Yunani masyarakat mengenal tokoh
Medusa yang dalam bahasa Yunani berarti “ Penjaga “ atau “ Pelindung “ .Medusa
adalah seorang wanita cantik yang berambut ular ,siapapun yang menatap langsung
pada matanya akan berubah menjadi batu.Dalam kisahnya Medusa tewas ditangan
Perseus yang kemudian menggunakan kepalanya sebagai senjata,sebelum diberikan
kepada Athena untuk ditempatkan pada Perisai
Aigis,yaitu pelindung dada milik Dewa Zeus yang sangat mengerikan
apabila dilihat.
Di sejumlah Kitab Suci ular digambarkan sebagai musuh manusia,sementara dalam Kitab
Mahabarata, Kresna Kecil sebagai penjelmaan
Dewa Wisnu , diceritakan bisa mengalahkan ular jahat berkepaala
lima.Bisa jadi karena anggapan-anggapan ini turut berpengaruh dan menjadikan banyak orang merasa benci dan takut kepada ular,meskipun
sesungguhnya ketakutan itu kurang beralasan atau lebih disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orang-orang terhadap sifat-sifat dan
bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh sang ular.
Ular sebenarnya termasuk dalam rangkaian alur
matarantai kehidupan ,sayangnya karena minimnya pengetahuan dan studi tentang ular dikalangan masyarakat membuat
pandangan masyarakat terhadap ular menjadi negative,Masyarakat awam
relative melihat semua ular adalah
sebagai binatang yang sangat menyeramkan dan dapat mengancam keselamatan jiwa
,akibatnya banyak ular yang mati
sia-sia karena dianggapnya sebagai hewan yang pantas untuk dibunuh,padahal dari sekitar kurang lebih 380 jenis ular di
Indonesia hanya 5% saja yang berbisa dan mematikan.
Ular merupakan salahsatu reptile yang paling
sukses berkembang di dunia ,satwa melata
yang satu ini dapat bertahan hidup dalam habitatnya,di
Gunung,Hutan,Gurun,dataran rendah,lahan pertanian,lingkungan pemukiman,malah
bahkan di Lautan.
Banyak jenis-jenis ular yang sepanjang hidupnya
berkelana di pepohonan dan hampir takpernah menginjak tanah,namun banyak pula
jenis lain yang melata diatas permukaan tanah atau menyusup dibawah dedaunan
kering atau dibawah bebatuan ,sementarai sebahagian lain ada yang hidup di sungai-sungai atau di rawa-rawa.
Ular-ular perairan biasanya memangsa ikan dan
kodok,berbeda dengan ular yang hidunya di darat dan pohon,biasanya memangsa
tikus,burung telur-telur burung yang ada di sarangnya,serta mamalia kecil yang
ditemukanya di darat,sementara ular-ular yang berukuran besar seperti ular
Sanca atau jenis ular besar lainya
biasanya memangsa kambing
,rusa,kijang,bahkan dalam beberapa kasus ada yang memangsa manusia.
Sebagai predator
ular memiliki gigi yang fungsinya
untuk menggigit dan mencengkram mangsanya agar tidak lepas,maknya ular tidak
mengunyah mangsanya,melainkan ditelan bulat-bulat yang pertama dimulai dari kepala
mangsanya,ditelan sampai habis.
Kebanyakan ular berkembangbiak dengan cara
bertelur,setiap ular bisa bertelur lebih dari tigapuluh butir,kemudian
ditaruhnya di lubang-lubang,atau dibawah tumpukan daun kering dan bahkan
ditaruh dilubang pohon lapuk,
Demikian sekilas info tentang ular,lebih dan
kurangnya mohon maaf saja ,karena keterbatasan pengetahuan admin dalam menulis
artikel ini,,,,,
Terimakasih
Sumber:DUNIA SATWA
Sangat mnarik Mbak info mitologi ularnya...
BalasHapus